1. Mengirim tenaga (berupa udara) untuk peralatan pneumatik dan peralatan pengangkat yang bekerja secara pneumatik
2. Mengirim dan membagi-bagi gas seperti pada pipa-pipa gas dan bahan bakar cair
3. Menyediakan udara bertekanan tinggi seperti pada mesin otomotif
4. Meningkatkan sistem tekanan untuk membantu reaksi kimiaBedasarkan metode kerjanya
kompresor dapat dibagi dua :
A. Positive DisplacementPada metode ini, gas atau udara dimasukkan dalamruang tertutup kemudian volume ruang diperkecilsehingga tekanannya naik.
Tipe kompresor denganprinsip kerja seperti ini adalah :
- Reciprocating
- Rotary :
baik tipe Screw atau Lobe (blower) Reciprocating Compressor Screw Compressor
B. DynamicPada metode ini, kecepatan diberikan kepada gas atau udara, kemudiankecepatan diubah menjadi tekanan dengan cara menekan udara / gas padaruang yang volumenya tetap.
Tipe kompresor dengan prinsip kerja seperti ini adalah :
- Centrifugal / Turbo
- Axial Flow
Fungsi dari pelumas kompresor adalah : Axial Flow Compressor
1. Mengurangi friction
2. Mencegah wear/aus
3. Meningkatkan penyekatan (sealing) ruang tekan
4. MendinginkanUntuk menjalankan fungsi seperti tersebut di atas dengan baik
maka pelumas kompresor harus memiliki :
1. Ketahanan terhadap oksidasi Dengan adanya oksigen, maka pada temperatur tinggi akan menghasilkan sludge, viskositas yang meningkat, endapan karbon, bahkan bahaya kebakaran. Oleh karenanya pelumas harus memiliki sifat fisik untuk tahan/stabil terhadap oksidasi.
2. Stabilitas Terhadap Temperatur Tinggi Pada saat kompresor dioperasikan, temperatur akan naik & pelumas harus dapat menurunkan (cooling system) temperatur tanpa terjadi kerusakan pada pelumasnya sendiri (stabil). Pelumas yang gagal mengantisipasi temperatur juga akan membentuk endapan karbon & akan menyebabkan terjadinya kebakaran. Temperatur tinggi pada umumnya banyak dihasilkan oleh kompresor jenis reciprocating.
3. Viskositas Stabil Penentuan viskositas adalah hal yang terpenting dalam pengoperasian kompresor. Viskositas harus cukup untuk memberikan lapisan tipis pelumas diantara 2 permukaan metal yang saling bertemu tetapi cukup tipis (encer) sehingga mengurangi tenaga yang diperlukan untuk mengantisipasi internal friction (drag).
Pemilihan Pelumas KompresorMenentukan pelumas yang cocok untuk kompresor tidak hanya berdasarkan tipe/jenis kompresor sertametode kerjanya saja, tetapi juga dipengaruhi oleh gas yang akan dikompresikan. Berikut adalahbeberapa tipe gas yang dikompresikan pada kompresor dan pengaruhnya terhadap pelumas :
1. Udara Kandungan terbesarnya adalah oksigen dan nitrogen. Udara sebenarnya tidak memiliki pengaruh terhadap pelumas, tetapi patut diingat bahwa udara mengandung uap air. Jika di dalam mesin terjadi kondensasi, maka uap air akan berubah menjadi air, yang menjadi kontaminan bagi pelumas.
2. Karbon dioksida Cenderung akan menurunkan viskositas oli sehingga perlu menggunakan viskositas yang relatif lebih tinggi dalam pengoperasiannya.
3. Amonia Amonia dengan adanya moisture (kelembaban) akan bereaksi dengan aditif dan produk oksidasi yang akan membentuk busa, oleh karena itu aditif yang digunakan harus tidak bereaksi dengan amonia, seperti “non acidic rust inhibitor”.
4. Oksigen Dengan pelumas akan mengakibatkan ledakan bila berhubungan dengan temperatur tinggi.
5. Klorin dan Hidrogen Klorin Akan bereaksi dengan pelumas sehingga akan membentuk sludge dan deposit.
6. Sulfur Dioksida Akan bereaksi dengan pelumas, menimbulkan penurunan viskositas. Selain itu juga akan menghasilkan sludge bila bereaksi dengan aditif tertentu dengan adanya air.
7. Hidrogen Sulfida Akan menyebabkan korosi yang dipicu oleh air.
Pelumas untuk Kompresor Pendingin (Refrigeration Oil) Karena prinsip kerja dan kondisi operasinya berbeda dengan kompresor udara, maka kebutuhan pelumasuntuk kompresor pendingin karakteristiknya juga sedikit berbeda.
Berikut penjelasannya, Refrigeration (pendinginan) adalah proses membuang panas dari suatu zat agar menjadi dingin. Sebagaicontoh, pada saat es mencair, es tersebut menyerap panas dari lingkungan di sekitarnya yangmenyebabkan efek pendinginan pada lingkungan di sekitar es tersebut.
Pada sistem refrigeration (pendingin), proses yang digunakan untuk mendapatkan pendinginan yangterus-menerus dilakukan dengan cara mengubah zat pendingin (refrigerant) dari bentuk cair ke bentuk gasdan kembali ke bentuk cair secara terus-menerus dengan cara penguapan (evaporation) danpengembunan (condensation). Oleh karena itu dalam sistem refrigeration (pendingin) dikenal 5 bagianperalatan utama yaitu, peralatan penguap (evaporator), peralatan penekan (compressor), peralatanpengembun (condenser), peralatan penerima/penampung (receiver/reservoir), dan katup penyebar(expansion valve).
Zat pendingin (refrigerant) diubah bentuknya dari bentuk cair menjadi uap dengan cara dialirkan dariperalatan penerima/penampung (receiver/reservoir) melalui katup penyebar (expansion valve) keperalatan “evaporator coil”, uap zat pendingin inilah yang kemudian menyerap panas lingkungan disekelilingnya, dalam hal ini udara dalam ruang pendingin (refrigerator room).Fungsi kompresor pada sistem pendingin tidak hanya memberikan tekanan untuk mengirimkan zatpendingin (refrigerant) ke “evaporator coil” hingga berubah bentuk dari cair menjadi uap, tetapi kompresorjuga memberi tekanan pada peralatan pengembun (condenser) untuk mengubah zat pendingin daribentuk uap ke bentuk cair kembali, hingga proses pendinginan bisa berjalan terus-menerus. Temperaturoperasi kompresor pendingin dapat mencapai -30ocMelihat kondisi kerja kompresor pendingin, maka diperlukan pelumas dengan karakteristik :
1. Base Oil pilihan dengan viscosity index yang relatif tinggi sehingga viskositas/kekentalan oli relatif stabil.
2. Base oil yang dipilih pada umumnya adalah dari seri naftanik, yang secara alamiah memiliki pour point relatif lebih rendah dibanding dari seri paraffin.
3. Untuk mendapatkan performa pendinginan yang lebih baik, pelumas dengan bahan dasar sintetik murni dari seri Polyol Ester menjadi pilihan yang tepat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar